Jokowi: Status WTP Bukan Prestasi, Tapi Kewajiban
Maman J - Selasa, 09 Juli 2024 | 10:23:00 WIB Dibaca 283X

Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo
riiljejak.id —–» Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kepada pemerintah pusat dan daerah bukanlah prestasi.
Jokowi mengatakan bahwa, predikat WTP merupakan keharusan sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah dalam mengelola uang rakyat.
Hal itu disampaikan Jokowi pada acara Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2023 dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2023 bertempat di Jarakta Convention Center, Senin (8/7/2024).
"Sudah sering saya sampaikan bahwa, WTP bukan prestasi. Tapi WTP adalah kewajiban kita semua. Kewajiban menggunakan APBN secara baik. Ini uang rakyat. Ini uang negara," kata Jokowi dalam pidatonya dilansir dari tirto.id.
Dia juga mengingatkan, setiap tahun penggunaan uang negara baik yang diberikan kepada pemerintah pusat maupun daerah itu pasti akan diaudit. Sehingganya, kata Jokowi, dana yang bersumber dari APBN dan APBD tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
"Kita harus merasa, setiap tahun, ini pasti diaudit. Pasti diperiksa. Jadi sekali lagi, kewajiban menggunakan APBN dan APBD secara baik dan juga kewajiban menjalankan APBN dan APBD secara baik," kata Presiden dua periode itu.
Lebih jauh dia juga menyampaikan, situasi dunia yang saat ini sedang menghadapi berbagai macam gejolak. Mulai dari geopolitik global, masalah perubahan iklim yang semakin didepan mata, hingga perang dagang yang semakin memanas.
"Pertumbuhan ekonomi global juga melambat, tahun ini diperkirakan hanya 3,2 persen dan bahkan krisis ekonomi melanda beberapa kawasan," ungkap Jokowi.
Meski bagitu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bersyukur karena kondisi ekonomi dan politik di Indonesia masih terpantau sangat stabil. Salah satu indikator ekonomi Indonesia baik adalah kuartal pertumbuhan di atas 5 persen.
"Alhamdulillah ini patut kita syukuri, ekonomi dan politik Indonesia sangat stabil. Ekonomi tetap tumbuh di atas 5 persen. Kita tahu di kuartal I-2024, tumbuh 5,11 persen," katanya.
Jokowi mengungkapkan alasan dibalik inflasi tetap terjaga. Menurutnya, hal itu lantaran Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) selalu bertemu dengan para kepala daerah pada awal pekan.
"Inflasi tetap terjaga karena BI dan Kementerian Dalam Negeri setiap senin selalu bertemu dengan para kepala daerah untuk menjaga inflasi disetiap daerah," kata Jokowi. (WP)
Editor : Faisal Dj